Awal Ramadhan dan Syawal 1435 H/ 2014 M

Dalam postingan ini saya ingin share tulisan dari Dosen saya, Dr. Moedji Raharto, tentang Awal Ramadhan dan Syawal 1435 H/ 2014 M. Semoga bermanfaat…

Untuk ketetapan puasa dan lebarannya nanti, kita tunggu saja hasil keputusan sidang itsbat oleh pemerintah. Biasanya akan ada juga streaming pengamatan hilal dari Kemkominfo atau Observatorium Bosscha. Kita tunggu saja pengumuman resminya.

Catatan Khutbah Jumat: Astronomi Mendukung Awal Bulan Puasa Dan Hari Raya Idul Fitri

Saya ingin membahas tentang materi khutbah Jum’at yang disampaikan di Masjid di kompleks gedung Kementerian BUMN beberapa waktu yang lalu sebelum puasa. Apa yang disampaikan, berkaitan dengan persiapan menjelang puasa, sangat menarik. Khotib juga menyampaikan dengan menarik.

Bahasannya sebenarnya ada banyak, tapi ada satu yang saya garisbawahi, yaitu tentang penentuan awal bulan puasa yang sering berbeda selama bertahun-tahun. Khatib menyampaikan tentang metode yang dicontohkan Rasul, yaitu melihat hilal. Ilmu Astronomi tidak bisa digunakan untuk mengganti metode dalam menentukan awal puasa. Astronomi bisa membantu tetapi tidak bisa menggusur metode yang dicontohkan Rasulullah tersebut.

Seperti yang disampaikan para Pakar, perhitungan astronomi tentang posisi benda langit sekarang ini bisa sangat akurat dan bisa menghitung sampai beberapa tahun kedepan maupun kebelakang.

Lalu kenapa kita tidak menggunakan perhitungan saja dalam menentukan awal puasa?. Masalahnya adalah apakah menurut agama diperbolehkan. Para ulama lebih paham dalam masalah ini. Dan sidang isbat sudah mewadahi para ulama dalam memberikan pandangan kepada ulil amri.

Di era kecanggihan teknologi, melihat bulan sabit tipis tidak harus menunggu matahari terbenam, artinya dari situ kita sebenarnya sudah bisa mengetahui posisi bulan sabit tersebut tidak hanya dari perhitungan tapi juga konfirmasi pengamatan. Tapi kita kembalikan lagi kepada para ulama dan ulil amri yang lebih tahu. Perhitungan astronomi dan pengamatan astronomi hanya memberikan data akurat yang bisa diferivikasi sebagai masukan dan bahan pertimbangan.

Bagaimana dengan perbedaan awal Romadlon atau Syawal yang sering berbeda?. Kebanyakan orang yang saya temui menyampaikan karena yang satu hisab (perhitungan) yang satu ru’yat.

Baik hisab maupun ru’yat, dua-duanya menggunakan perhitungan. Ru’yat memerlukan perhitungan untuk melokalisir posisi hilal (bulan sabit tipis) sebelum di-ru’yat. Perhitungan ini digunakan untuk menentukan posisi target ru’yat agar tidak membabi-buta dalam mengarahkan pandangan atau teropong.

Seperti yang sering disampaikan para ahli terkait, termasuk para kolega dari astronomi, masalah utamanya ada pada kriteria. Kriteria yang satu menyebutkan kalau sudah puasa ketika bulan sabit tipis tersebut memiliki ketinggian diatas 0 walaupun tidak mungkin bisa dilihat, sementara kriteria yang kedua mensyaratkan kalau bulan sabit tersebut memiliki ketinggian tertentu dimana bulan sabit tersebut kira-kira bisa dilihat atau memungkinkan untuk dilihat. Selama kriterianya berbeda, selama itu pula kemungkinan perbedaan akan terus berlangsung.

Semoga kedepan, kriteria ini bisa disepakati bersama dan bisa memberikan kebersamaan dalam mengawali puasa dan hari raya idul fitri. Semoga ijtihad para Ulama dan Umaro’ mendapat Berkah dan Rahmat dari Allah SWT.

Wallahua’lam…!

———————————-
Jakrata, Jum’at, 20130712
Ubuntu 12.04 LTS, ThinkPadx200si with Samsung SSD

Knowledge Management System

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat informasi tentang knowledge management. Awalnya saya mencari informasi yang berkaitan dengan Management Information System, tapi kemudian hal itu menggiring saya ke knowledge management. Jauh sebelumnya ternyata saya sudah mendengarnya dan secara tidak langsung telah dikenalkan dengan istilah knowledge management ini dari kolega dan juga guru saya di Dewan Nasional Perubahan Iklim. Saya banyak mendapat informasi, inspirasi dan juga pengetahuan baru dari Beliau.

Ternyata, metode, teknik, dan teknologi yang menjadi bagian dari keseharian badan dan pikiran saya selama ini bisa jadi termasuk bagian dari knowledge management. Hal ini saya peroleh dari buku elektronik yang saya download dari internet yaitu Encyclopedia of Knowledge Management yang berisi bebagai hal tentang Knowledge Management daei A sampai Z. Penulis atau kontributornya juga gabungan dari berbagai universitas di dunia dan memaparkan knowledge management dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Knowledge Management, ternyata juga bisa menjadi jawaban atas kerisauan saya selama bekerja menjadi research assistant and person in charge of IT di Obsevatorium Bosscha, Bandung. Waktu itu saya merasa risau dengan banyaknya data pengamatan bintang yang telah diamati para Astronom di Observatprium Bosscha yang tercecer di berbagai komputer. Saya yakin data itu sangat berharga tidak hanya bagi Astronom pengamat sendiri, tetapi juga bagi Obs. Bosscha atau personil lain. Saya risau bagaimana informasi tersebut bisa dimanfaatkan demi kepentingan civitas Obs. Bosscha secara keseluruhan.

Memory Organisasi (Organizational Memory) juga bisa dijaga dan ditingkatkan dengan knowledge management yang baik. Data informasi yang terkumpul di suatu lembaga, sudah selayaknya bisa meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan daya tawar yang lebih baik. Hal ini akan ditunjang dengan knowledge sharing yang baik pula antar elemen di organisasi/lembaga tersebut. Knowledge management mestinya sudah menjadi bagian dari tata kelola lembaga.

Rabu, 201307200013

Posted from WordPress for Android

“batu bosok ra iso nompo gelombang!!” :D

Jadi ada yang menarik yang saya cuplik dari pengajian Al-Hikam yang disampaikan oleh KH. Imron Jamil. kira – kira intinya adalah:

” walaupun gelombang radio apik, sing disiarne apik-apik, tapi lek batu radione bosok yo ra iso nompo gelombang”

“walaupun gelombang radio bagus, yang disiarkan bagus-bagus, tapi kalau batrei radionya jelek ya tidak bisa menerima gelombang”

Analogi diatas digunakan untuk menjelaskan didalam kajian bahwa walaupun Gusti Allah SWT Maha Pengasih, Maha Penyayang, Memberikan hikmah-hikmah yang disampaikan kepada manusia, tapi kalau manusia memiliki hati yang kotor, hati yang keras, ya tidak bisa menangkap hikmah-hikmah tersebut.

Hati kotor bisa saja karena banyak dosa, sering iri, sering ria, sombong, merasa benar sendiri, sampai merasa apa yang dilakukan oleh orang lain semua salah. Dan penyakit – penyakit hati lainnya.

Pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil ini merupakan salah satu faforit saya dan keluarga di rumah. Saya pertama mendengarnya waktu SMA dulu ketika pengajian ini diputar di radio tiap pagi. Jadi sambil memulai hari-hari pagi, sambil siap-siap ke sekolah, sambil nyapu halaman, sambil masak, orang-orang di sekitar karesidenan kediri bisa sambil mendengarkan pengajian ini. Pengajian yang mengungkap hikmah-hikmah dari kehidupan, sudut pandang yang lain dalam memaknai kehidupan, tindak-tanduk dan sopan santun dalam beripadah. dll.

*file mp3 kumpulan rekaman pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil di radio bisa ditemukan disini

Tata Cara Shalat Jenazah dan Shalat Ghoib

Berawal dari sholat ghoib yang dilakukan setelah shalat jum’at di Istiqlal yang lalu, saya jadi mencari-cari bagaimana bacaan shalat jenazah/ghoib yang bener. Sudah lama saya tidak melakukannya, karna praktis saya tidak pernah melakukannya selama beberapa tahun terakhir ini. Kalau teori sudah dipelajari sejak MI dan MTs bertahun-tahun yang lalu dan praktek-pun sudah lama tidak dilakukan.

Saya menemukan tata cara dan bacaan yang di posting di sini dan saya copy paste di halaman ini:

<————–mulai mengutip——————–>

Syarat-syaratnya :

a. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
b. Letak jenazah sebelah kiblat didepan yang menshalati.
c. Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian dan tempat.

Rukun dan cara mengerjakannya.

Shalat jenazah tanpa ruku dan sujud juga tanpa iqamah.

a. Niat

Lafal niat untuk jenazah laki-laki sebagai berikut :

“Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiraatin fardlal kifaayati (ma’mumam/imamam) lillahi ta’alaa.”

Artinya : “aku niat shalat atas mayat ini empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

Lafal niat untuk jenazah perempuan sebagai berikut :

“Ushalli ‘alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiraatin fardlal kifaayati (ma’mumam/imamam) lillahi ta’alaa.”

Artinya : “aku niat shalat atas mayat ini empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

b. Setelah niat, dilanjutkan takbiratul ihram : Allahu Akbar , setelah itu membaca surat Fatihah, kemudian disambung dengan takbiratul ihram kedua : Allahu Akbar.

c. Setelah takbir kedua membaca shalawat atas nabi Muhammad saw. Minimal:

“Allahumma Shalli ‘alaa Muhammadin” artinya : “Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad”

d. Kemudian takbir ketiga disambung dengan do’a minimal sebagai berikut :

“Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu”

Artinya : “Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma’afkanlah dia

Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahum.

e. Setelah itu takbir ke empat, disambung dengan do’a minimal :

“Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

Artinya : “Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia.”

f. Salam

SHALAT GHAIB (FARDU KIFAYAH).

Yaitu shalat jenazah tetapi tidak dihadapan jenazah (jenazahnya berada ditempat lain atau sudah dimakamkan). Niatnya :

“Ushalli ‘alaa mayyiti (Fulanin) al ghaaibi arba’a takbiraatin fardlal kifaayati lillahi ta’alaa”

Artinya : “aku niat shalat gaib atas mayat (fulanin) empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

Fulanin diganti dengan nama mayat yang dishalati.

Syarat, rukun dan tatacara shalat ghaib sama dengan shalat jenazah

***

Dari berbagai sumber

<———————akhir kutipan———————–>

Tata cara diatas sama dengan apa yang saya ingat ketika belajar di Madrasah dulu. Dan Alhamdulillah masih sedikit ingat ketika shalat ghaib kemarin.

Catatan Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at tadi disampaikan oleh khatib yang dulu pernah juga jadi khatib di kantor ini. Saya masih ingat karena materi dan cara beliau menyampaikan sangat menarik dan mudah dicerna. Sama seperti khutbah yang sebelumnya, khutbah ini saya tidak ngantuk dan mendengarkan dari awal sampai selesai.

Salah satu materi yang masih saya ingat yaitu tentang keagungan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah mencontohkan bahwa tidak pernah Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan ya Muhammad, tapi kalau Nabi-Nabi lain banyak seperti ya Isa, ya Musa, dll. Disini kita sudah di contohkan untuk memanggil dengan cara yang lebih sopan, yaitu memanggil sesuai dengan posisi dan perannya, seperti ya Rosululloh.

Materi yang kedua yaitu tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah Al-Qur’an. Pak Khatib mengambil contoh dari segi struktur. Beliau menyampaikan yang intinya ada orang yang mengkaji dan memprotes kalau Al-Qur’an yang beredar sekarang bukan Al-Qur’an yang seharusnya. Kata mereka Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an Usman. *saya jadi teringat dengan mushaf utsmani. kata ini pertama kali saya dengar kalau gak salah waktu ikut dipaksa ikut pondok pesantren bulan puasa di Lirboyo…* . Kata mereka urutan Al-Qur’an itu seharusnya sesuai dengan waktu diturunkannya. Tapi sampai sekarang belum ada struktur urutan Al-Qur’an yang menurut mereka benar itu. Sedangkan urutan Al-Qur’an yang sekarang beredar adalah urutan yang sesuai dengan urutan yang biasa dibaca oleh Rosululloh ketika tadarus yang langsung dibimbing oleh Malaikat Jibril selaku pembawa wahyu, begitu Khatib menambahkan.

Ada lagi yang menarik, yaitu khatib mengutip lagu Ibu Kita Kartini. Saya kira beliau akan menjelaskan tentang perempuan karena hari ini bertepatan dengan hari wanita sedunia *tau dari doodle-nya google. Ternyata beliau tidak menjelaskan tentang itu. “Ibu kita kartini…” dan pada baris terakhir ada kata “…harum namanya”. Jadi namanya harum atau kartini. Beliau menyampaikan, begitu juga dengan kata-kata yang disampaikan dalam kitab jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. “…Ismuhu Ahmad”… disitu bukan berarti namanya Ahmad tapi terjemahkan seluruhnya menjadi “namanya sangat terpuji”,  jadi tidak diterima mentah-mentah sebagai seseorang yang bernama Ahmad, begitu beliau menganalogikan.

Selain diatas masih banyak lagi yang disampaikan, tapi yang saya masih ingat kira-kira seperti diatas walaupun redaksinya tidak sama persis. Kalau ada kesalahan berarti dari saya sendiri kalau ada benarnya itu hanya Dari Allah SWT. Wawlahua’lam

Catatan Ceramah Tarawih 23agu10

Para ulama telah mengajarkan bahwa ikatlah ilmu dengan tulisan. Oleh sebab itu, saya akan menulis catatan apa yang tadi saya dengar dari ceramah di masjid Salman ITB setelah solat isya sebelum solat tarawih. Semoga catatan ini bisa mengikat ilmu dan ilmu itu bisa bermanfaat barokah dunia akhirat.

Ok, hari ini adalah hari senin 23 Agustus 2010 bertepatan dengan puasa hari ke 12 Ramadhan 1431 H. Ilmu yang disampaikan hari ini tidak kalah luar biasanya dengan ilmu yang disampaikan kemarin. Banyak hal baru yang saya dapat sehingga membuat saya lebih ngeh tentang ilmu agomo, aamiinn..!!!

Babi hukumnya haram untuk dimakan. Jika ditanya kenapa, maka jawabannya adalah karena Alloh Mengharamkannya, titik. Kenapa haram dan tidak boleh dimakan?, karena Alloh Memerintahkan kita untuk tidak memakannya. Kalau sekarang ditemukan bahwa pada babi terdapat cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan manusia, itu salah satu hikmahnya. Bukan berarti juga dengan memasak daging babi sekian derajad sehingga cacing pita mati trus daging babi jadi halal, tidak, karena bukan itu yang menyebabkan daging babi haram. Saya ulangi lagi yaitu yang membuat daging babi haram adalah karna Alloh Mengharamkannya.

Seorang yang mengaku beriman kepada Alloh ya harus ikut aturan yang ditentukan oleh Alloh, tidak perlu kenapa begini kenapa begitu, ya karena kita diperintahkan begitu dan dilarang begini. Tidak semuanya bisa diterima oleh akal karena akal manusia terbatas, sedangkan Alloh SWT yang menciptakan manusia dan segenap alam ini tidak terbatas dan Maha segalanya.

Kenapa solat subuh 2 rokaat, dhuhur 4 rokaat, ashar 4 rokaat, maghrib 3 rokaat dan isya 4 rokaat,  ya memang aturannya seperti itu. Kenapa gak subuh 4 rokaat karna tenaga masih fresh dan dhuhur 2 rokaat saja karena sibuk ini itu dan sebagainya, ya karna memang aturannya bukan seperti itu. Tapi walaupun demikia, ada juga aliran “sesat” yang mengajarkan kalau sholat gak perlu pake formasi 2,4,4,3,4. Langsung saja pagi solat 17 rokaat. Toh sama saja jumlahnya sehari. Masak beli rumah dicicil, motor dicicil, panci dicicil, solat cuga dicicil. Langsung saja kontan 17 rokaat toh sama aja…:D (ketawa miris….).

Anehnya orang seperti itu, yang mempermasalahkan aturan Alloh, bisa jadi justru sangat taat dan patuh terhadap aturan manusia yang bisa jadi salah. Begini, ketika sakit dia pergi ke dokter.
Ditanya sama dokter.
“Sakit Apa?”
“Wah, justru itu saya ke sini dok, saya ingin cari tau saya sakit apa, kalau saya tau, ngapain saya kesini..”
“Ok, berbaring disana!”, berbaring dia, nurut.
“buka kancing baju yang atas” dibuka, nurut
“buka mulut!” nurut, gak nanya kenapa harus buka mulut, padahal keluhan kita di perut misalnya, atau pening di jidat, gak nanya kita apa urusannya dengan mulut, toh yang pening di jidat…:D
trus kita dikasih obat
“kapsul ini dimineum 3 kali sehari, tablet ini diminum setengah jam sebelum makan dan yang ini sesudah makan” nurut kita, gak nanya macam-macam, dan gak bikin aturan sendiri minum semua obat sekaligus di pagi hari biar cepet toh sama aja jumlah yang diminum.
Hal itu kita lakukan karena kita percaya pada doketer.  

Lain ceritanya kalau pas kita sakit, lagi jalan, trus tiba-tiba di pinggir jalan ada orang minta kita buka mulut, buka kancing baju, suruh tiduran, dikasih obat, mau nglakuin gak? klo saya sih engga karna saya tidak percaya.

Itulah sebabnya kita harus hati-hati masalah agama, karena semua sudah ada aturannya. Tidak sepenuhnya harus sesuai dengan akal, karena akal kita ini terbatas. Kita ingat lagi pesan kanjeng Nabi supaya tetap berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan Assunah. Semoga kita semua termasuk golongan yang Diridhoi dan Diberi Petunjuk Oleh Alloh SWT…Aaamiinn..Wallohua’lambisshowab.

Catatan Ceramah Tarawih 22agu10

Jika seandainya besok kiamat, apa yang akan Anda lakukan? itulah pertanyaan unik yang masih teringat dari ceramah tarawih yang disampaikan Pak Syarif (lupa nama lengkapnya) sebagai pengganti Pak Marzuki Ali yang harusnya mengisi ceramah tarawih tadi di masjid Salman ITB. Awalnya sih saya ragu dengan apa yang akan disampaikan, tapi ternyata Pak Syarif ini luar biasa. Apa yang disampaikan memberikan pengetahuan unik yang mungkin tidak akan disampaikan oleh Pak Marzuki Ali, ya orangya aja beda.

Ok, kembali ke perrtanyaan diatas, sebagian besar akan menjawab sujud semalaman (solat semalaman kali ya). Kalau jawabannya seperti itu, kita akan kalah dengan malaikat. Hal ini ada dalam Al-Quran dimana ketika Nabi Adam diciptakan, malaikat “protes” yang intinya kenapa Alloh SWT menciptakan manusia yang akan membuat kerusakan di muka bumi sebagai khalifah, padahal kami(malaikat) selalu sujud dan bertasbih kepada Engkau.

Pada ayat-ayat selanjutnya malaikat beserta makhluk-nakhluk yang ada termasuk jin dan iblis justru Diperintah “sujud” kepada Nabi Adam karena tingginya derajad Nabi Adam yang telah diberikan ilmu pengetahuan oleh Alloh SWT, diajarkan nama-nama benda, dsb. Bahkan adam-adam sekarang (manusia), atas karunia dan izin Alloh SWT, sudah mengetahui bagaimana membuat jembatan, membuat jalan, mengatur hutan, mengetahui tumbuhan dan hewan, mengetahui bintang-bintang dan benda-benda yang ada di angkasa, dll. Itu semua menjadi bekal manusia sebagai khalifah, sebagai pengatur, di muka bumi ini. Dan kita tahu bahwa orang yang terbaik adalah yang paling memberi manfaat kepada yang lainnya.

Sebagai Khalifah, manusia tentu harus memikirkan semua yang ada di bawah pengaturannya di muka bumi ini. Hewan, Tumbuhan dan linkungan pada umumnya adalah lahan yang harus kita atur. Jangan sampai rusak, jangan sampai merugikan yang lain, dan terus menjaga supaya bumi kita ini terus selaras dan seimbang. Buang sampah pada tempatnya, pejalan kaki diberikan tempat dan keamanan, pengendara kendaraan diatur supaya tertib dan lancar, para cendekiawan menyampaikan ilmu kepada yang lain, ilmu-ilmu dipelajari dan diamalkan demi kemaslahatan masyarakat, hutan dijaga, kesehatan dan pendidikan masyarakat diutamakan dan lain sebagainya sesuai peran masing-masing manusia, karena tugas khalifah adalah tugas manusia seluruhnya.

Nabi juga pernah menyampaikan dalam salah satu haditsnya yang intinya kira-kira bahwa amal yang tidak akan terputus adalah amal jariyah yang digunakan utuk kemaslahatan rakyat, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendoakan orang tuanya. Ilmu harus kita cari dan amalkan untuk kepentingan rakyat. Anak juga menjadi tanggungan kita sebagai orang tua untuk mendidiknya supaya menjadi generasi penerus yang juga bisa meneruskan perjuangan kita memberikan kemanfaatan bagi seluruh alam.

Orang bilang Indonesia ini tertinggal jauh dari negara-negara lain di berbagai bidang. Hanya satu yang juara, apa kira-kira? , ya benar, korupsi. Katanya Indonesia ini termasuk lima besar dalam raingking korupsinya. Apanya yang salah, padahal mayoritas penduduknya katanya beragama islam.

Pak Syarif melanjutkan, dulu pada zaman Nabi ada orang yang bertannya, apa itu agama. Kemudian Rosul menjawab “nasihat” yang kemudian kita terjemahkan menjadi ceramah. Akhirnya kita sibuk menghadiri ceramah dari ceramah yang satu ke ceramah yang lain tetapi tetap membuang sampah sembarangan, tidak memperdulikan hak orang lain, sungai – sungai tidak terurus bahkan penuh dengan sampah. Ya mungkin kita terlanjur berfikir kalau hal-hal itu bukan urusan ibadah.

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan kalau besok kiamat. Pak Syarif memberikan contoh, kalau ditangan kita ada biji yang harus di tanam, tanamlah biji itu wlaupun besok kiamat. Kalau saya terjemahkan ya kita lakukan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan semampu kita sesuai dengan bidang kita masing-masing untuk memberi kemanfaatan sebesar-besarnya bagi sesama serta seluruh makhluk dan lingkungan di dunia ini karena itu tugas kita sebagai khalifah. Subhanalloh, Wallohua’lambisshowab…

Mampir sejenak di Dunia

Salah satu pengajian yang paling aku sukai adalah pengajian dari KH. Zainuddin MZ. Beliau menyampaikan materi dengan gaya yang lugas, tegas, jelas dan mudah dicerna. Beliau juga sering menyisipkan humor-humor segar sehingga pengajian menjadi tidak kaku, namun materi tetap tersampaikan. Contoh – contoh yang beliau ambil juga sangat relevan dengan kehidupan sehari – hari. Hmmm… pokoknya kocak deh, membuat diri ini juga bisa menjadi “ooo ya ya benar”

Salah satu bagian yang beliau sampaikan tadi adalah tentang singkatnya hidup manusia di dunia. Beliau mengambil sebuah perumpamaan bahwa hidup manusia di dunia ini ibarat orang yang sedang dalam perjalanan jauh naik perahu misalnya, menyeberangi lautan yang luas dan singgah di sebuah pulau kecil, misalnya kita sebut pulau itu pulau “namex”. Pulau namex ini memiliki segala keindahan yang sangat memukau, pemandangan yang bagus, pepohonan yang rimbun, “perhiasan – perhiasan” yang menyilaukan, yang barangkali belum pernah ditemui sebelumnya oleh manusia.

Ketika perahu merapat di bibir pulau, nahkoda mewanti – wanti atau memberikan pengumuman penting kepada para penumpang. “Perhatian para penumpang semuanya, sekarang kita akan istirahat sejenak disini. Istirahat kita tidak lama, setiap saat kita bisa berangkat lagi, tergantung kondisi cuaca. Setelah ini kita akan melanjutkan perjalanan yang sangat jauh, jadi silahkan pada turun semua ke pulau dan ambillah perbekalan yang banyak untuk perjalanan nanti. tapi ingat…!!!…” nahkoda melanjutkan dengan menyampaikan hal – hal yang tidak boleh dilakukan di pulau karena bisa membahayakan diri sendiri dan mengganggu pengambilan bekal untuk perjalanan.

Kemudian para penumpang pada turun semua. Mereka pada menyebar ke seluruh penjuru pulau. Ada penumpang yang mengingat baik – baik pesan nahkoda sehingga dia sangat berhati – hati ketika berada di pulau. Dia mengambil yang boleh diambil dan meninggalkan yang dilarang. Tetapi ada juga penumpang yang lupa dengan pesan nahkoda. Dia berlaku semaunya sendiri, terpesona oleh keindahan pulau dan isinya sehingga lalai. Bahkan lupa kalau dia masih harus melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan akhir yang sudah ditetapkan.

“Teeeetttt….!!!” , bunyi kapal menandakan penumpang harus segera naik dan melanjutkan perjalanan. Bagi penumpang yang berhati – hati “lan waspodo” sangat beruntung dan merasa siap untuk melanjutkan perjalanan, karena yang dia perlukan sudah di genggaman semua. Sedangkan para penumpang yang lalai, mereka terkejut dan baru sadar kalau harus melanjutkan perjalanan sehingga sebagian mereka ada yang cuma membawa sedikit bekal, ada yang tidak membawa sama sekali, bahkan ada yang sampai membawa berang – barang yang membahayakan. Karna perjalanan selanjutnya cukup jauh dan melewati rintangan yang tidak mudah, para penumpang yang lalai ketika diberi kesempatan di pulau, menjadi penumpang yang paling sengsara di perjalanan. Sedangkan para penumpang yang beruntung mereka bisa dengan mudah melewati perjalanan selanjutnya karena mereka telah membawa bekal yang dipesan oleh Sang Nahkoda.

Ilustrasi dan perumpamaan diatas tidak perlu dibikin repot dengan dicari hubungannya satu-satu dengan kehidupan manusia nyata di dunia. Kalimatnya juga tidak persis sama, tapi  intinya hidup didunia ini sangat singkat dan kita bisa setiap saat dipanggil untuk melanjutkan ke jenjang kehidupan selanjutnya, yaitu alam kubur. Jadi selama di dunia ini mudah – mudahan kita semua termasuk golongan dari orang – orang yang berhati – hati serta “eling lan waspodo” alias selalu ingat dan waspada sehingga menjadi orang – orang yang beruntung di kemudian hari.

19.31 2 Juni 2010
 control room
bosscha radio telescope